Balikpapan – Pengukuhan dan Pelantikan Pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Balikpapan masa Bakti 2022- 2026. Pelaksanaan kegiatan tersebut di gelar di Hotel Jatra Kota Balikpapan. Sabtu (2/7/2022).
Acara dimulai dengan penyampaian Surat Keputusan (SK) sekaligus pengukuhan dan pelantikan pengurus KONI Kota Balikpapan oleh Ketua umum KONI Provinsi Kalimantan Timur Rursdiansyah Aras, dilanjut dengan penyerahan Bendera KONI, penyematan pin KONI serta penandatanganan Berita Acara.
Dalam sambutan ketua Umum KONI Provinsi Kaltim Rusdiansyah Aras mengatakan mengapresiasi dan berterima kasih pada segenap insan olah raga di Kota Balikpapan karena proses pemilihan Ketua KONI Kota Balikpapan yang berjalan baik tanpa diwarnai konflik.
Rudiansyah Aras mengatakan jika ada permasalahan sebaiknya dapat dimusyawarahkan, mufakat kan, sehingga prestasi olahraga Balikpapan dapat ditingkatkan lebih baik lagi. Dan sudah saatnya Balikpapan menjadi penyumbang medali terbaik untuk Kaltim menuju Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 yang akan berlangsung di Aceh.
Rudiansyah Aras meminta agar KONI Balikpapan dapat bersinergi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan. Menyoal legitimasi, dirinya menegaskan jika KONI Balikpapan merupakan KONI yang baru saja dilantik, seusai dengan Surat Keputusan (SK) yang dikeluarkan.
“Saya berharap kepada ketua terpilih yang baru saja dilantik, agar tetap mendekati Pemkot Balikpapan, karena biar bagaimanapun semua sentral pembinaan dan keuangannya ada di Pemkot Balikpapan,” ujarnya.
Ditempat yang sama Ketua KONI Kota Balikpapan Mochammad Ridwan Andreas menuturkan saat ini tengah menyiapkan sejumlah atlet untuk menghadapi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) November 2022 mendatang di Berau.
Tentunya ini menjadi tantangan bagi bersama untuk membawa nama baik Kota Balikpapan.
“Jadi kami berharap kepada pengurus untuk memaksimalkan menuju Porprov 2022,” ujarnya.
Menyikapi terjadinya dua versi KONI, menurutnya, kejadian yang terjadi hanya sebuah riak-riak dan dinamika dalam sebuah organisasi, tentu saja itu menjadi hal yang biasa.
“Saat ini sudah waktunya untuk berkolaborasi, jadi bukan waktunya lagi untuk berkonflik,” tutupnya. (naim)