Menu

Mode Gelap
Speedboat rombongan Cagub Maluku Utara meledak, Lima orang Dikabarkan Meninggal Di CEO Forum 2024, Dirut PLN Ajak Selaraskan Langkah Wujudkan Mimpi Indonesia Polri Pernah Mendapatkan Anugrah Sakanti Yana Utama dari Presiden RI, Ini Sejarahnya  Polri Bongkar Sindikat Judi Online yang Dikendalikan Warga Negara Asing Resmikan Produksi Smelter PT Freeport Indonesia, Presiden Jokowi: Dorong Hilirisasi dan Penerimaan Negara

News · 18 Okt 2022 18:59 WITA

Longwis, Cara Cerdas Kota Makassar Hadapi Krisis Pangan Global


 Longwis, Cara Cerdas Kota Makassar Hadapi Krisis Pangan Global Perbesar

MAKASSAR— Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan ‘Danny’ Pomanto menyebut Lorong Wisata bisa menjadi alternatif untuk meminimalisir dampak krisis pangan global yang diprediksi akan terjadi pada 2023.

Untuk itu, Danny Pomanto mengajak warga Makassar untuk memanfaatkan lahan kosong atau pekarangan untuk budidaya tanaman pangan.

“8 bulan ke depan dunia diprediksi mengalami krisis pangan, maka dari itu lahan kosong kita manfaatkan. Kita tanami tanaman pangan keluarga,” ujar Danny Pomanto saat mengunjungi Longwis Saga di Parang Tambung, Selasa (18/10/2022).

Longwis sendiri merupakan penyempurnaan program Lorong Garden. Di mana lahan kosong atau pekarangan dimanfaatkan untuk budidaya aneka tanaman pangan keluarga.

Melalui program Longgar Makassar tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan pangan keluarga, tetapi juga mampu mengendalikan laju inflasi. Pasalnya melalui Longgar, tanaman penyumbang inflasi seperti cabai dibudidayakan oleh warga.

“Kita transfomasi sistem pertanian kita melalui Longwis dalam upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif, meningkatkan ketahanan pangan, dan mencapai pembangunan berkelanjutan,” ujarnya.

Nilai lebihnya, kata Danny Pomanto, Longwis lebih kepada bagaimana fungsi ekonomi dapat berjalan di lorong. Lorong harus bersih dan tertata sehingga memiliki daya tarik agar orang untuk berkunjung.

“Intinya bagaimana masyarakat lorong bisa dapat manfaat ekonomi dari pengunjung. Kalau ada pengunjung lapar kita tawarkan kuliner khas di lorong, kue-kue tradisional, atau jus dari sayur pakcoi atau markisa. Belum lagi kalau ada suvenir di lorong, diharapkan mereka bisa beli langsung dari warga,” kata Danny.

Untuk itu, dia meminta agar warga menjaga kekompakan dan semangat dalam menyukseskan Longwis agar ketahanan ekonomi warga di lorong bisa terasa.

“Kalau lorong sudah bersih dan cantik, terus ada makanan atau oleh-oleh bisa dibeli saya yakin pengunjung akan tertarik di situ fungsi ekonomi akan berjalan di lorong. Fokus benahi Longwisnya, tugas pemerintah hadirkan pengunjung,” tutupnya.

Artikel ini telah dibaca 8 kali

badge-check

Tim Kreatif

Baca Lainnya

Sekda Jufri Rahman Akui Kualitas Alumni Poltekpar Populer Hingga ke Luar Negeri

13 Oktober 2024 - 16:11 WITA

Harapan Baru dari Energi Bersih untuk Kemajuan Masyarakat Pangkajene Kepulauan

11 Oktober 2024 - 12:09 WITA

Pemprov Sulsel Gelar Rapat Persiapan Penilaian Percontohan Desa Antikorupsi

10 Oktober 2024 - 18:29 WITA

Operasi Pencarian KM Bintang Tamalate Resmi Ditutup, Lima Korban Masih Hilang

9 Oktober 2024 - 22:43 WITA

Bagikan Ratusan Paket Sembako untuk Anak Yatim dan Dhuafa di Makassar, Yayasan Marwan Aras Center Kembali Tebar Kemanfaatan

9 Oktober 2024 - 19:11 WITA

Perkuat Soliditas TNI, Polri Dan Pemerintah Jelang Pilkada, Kapolda Sulsel Berkunjung Ke Forkopimda

9 Oktober 2024 - 13:16 WITA

Trending di News