Menu

Mode Gelap
Tiga Tersangka skincare berbahaya masuk Rutan, Jadwal sidang perdana menanti! Google buka suara soal Dollar AS ke Rupiah “anjlok” ternyata… Indonesia Desak Malaysia Serius Soal Kasus 5 WNI Ditembak Isra Mikraj Tingkat Kenegaraan 2025, Menag Tekankan Keseimbangan Sabar dan Syukur Saudi Apresiasi Indonesia Kelola Haji secara Profesional dan Humanis

News · 24 Okt 2022 22:06 WITA

Soal Obat Sirup, Ada Himbauan Dinkes Sulsel, Penting untuk Dibaca! 


 Soal Obat Sirup, Ada Himbauan Dinkes Sulsel, Penting untuk Dibaca!  Perbesar

Metromilenial.id — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulsel beberkan langkah-langkah untuk mencegah semakin bertambahnya kasus gagal ginjal akut yang menyerang anak, khususnya di Sulsel.

Sebagaimana diketahui, Dinkes Sulsel telah mengkonfirmasi 8 kasus gagal ginjal akut anak di Sulsel, yaitu 6 kasus sebelum bulan Agustus 2022 dan 2 kasus pada bulan Oktober 2022, dengan 2 orang dinyatakan sembuh, 1 orang masih dirawat di rumah sakit, sementara 5 lainnya meninggal dunia.

Dalam keterangannya kepada rekan-rekan media di Press Room Kantor Gubernur Sulsel, Kepala Dinkes Sulsel, Rosmini Pandini mengimbau masyarakat agar berhati-hati dan melakukan pemantauan urine pada setiap anak-anak yang mengalami demam, apalagi demam yang disertai dengan gejala batuk, diare, dan sebagainya.

“Apakah jumlah berkurang, karena normalnya 3-8 kali buang air kecil dalam sehari atau kalau pakai pampers, setiap 3 jam diganti. Diharapkan kalau ringan kita bisa segera respons, kemudian kalau dia sudah sedang sampai berat harus ada cuci darah, baik itu peritoneal dialysis maupun hemodialysis. Itu yang penting, karena saat ini belum jelas apa yang menjadi penyebabnya, ini masih menjadi penelitian,” kata Rosmini, Senin (24/10/2022).

Terkait dengan obat-obatan, khususnya jenis sirup yang dilarang untuk dipasarkan di apotik, ia meminta masyarakat untuk tidak membeli obat kalau bukan resep dari dokter.

“Dibuat surat edaran bahwa setiap dokter wajib menulis (resep), bukan sirup tapi dipuyerkan. Obat-obat tersebut dilarang dijual di apotik, dilakukan pengawasan oleh Polri. Jangan sembarangan membeli obat, untuk menghindari resiko yang lebih besar. Sekarang ini, apotik juga sedang panik, tetapi demi keselamatan anak ditarik dulu untuk keamanan,” jelasnya.

Rosmini menambahkan, selain edukasi, sarana kesehatan juga menjadi hal yang harus telah disiapkan ketika terjadi kasus.

“Ini kan cepat prosesnya, jadi begitu ada kejadian dirujuk ke dokter anak untuk diagnosa lebih jelas. Kemudian untuk yang di kabupaten dirujuk ke ahli ginjal anak di rumah sakit Wahidin,” tambahnya.

Ia berharap, dengan langkah-langkah pencegahan yang disarankan oleh Dinkes Prov. Sulsel, masyarakat bisa tenang menyikapi penyakit tersebut.

“Caranya agar tenang, ketika anaknya demam bawa ke dokter ahli, kemudian jangan beli obat sendiri, pantau urine nya. Berikan dia ASI yang bagus, makanan yang cukup. Budayakan perilaku hidup bersih dan sehat,” pungkasnya.

(Red/**)

Artikel ini telah dibaca 5 kali

badge-check

Tim Kreatif

Baca Lainnya

PLN Gerak Cepat Amankan Pasokan Listrik Akibat Banjir di Beberapa Kabupaten/Kota di Sulawesi Selatan

12 Februari 2025 - 12:12 WITA

Cuaca ekstrem melanda sejumlah Wilayah di Sulsel

12 Februari 2025 - 07:50 WITA

Kapolda Sulsel Kunjungi Dua Bocah Korban Penganiayaan di RS Bhayangkara

11 Februari 2025 - 17:37 WITA

Dari Dapur Gizi ke Sekolah: Perjalanan Makan Bergizi Gratis untuk Anak-Anak Sorong

11 Februari 2025 - 16:19 WITA

Mubes dan Milad IKA SMP Negeri 7 Makassar, Prof Fadjry Djufry Harap Berkontribusi untuk Kemajuan Daerah

11 Februari 2025 - 15:55 WITA

Bantuan Hibah Rumah Ibadah Hingga Bufferstock Logistik Penanggulangan Bencana Jadi Kado Pemprov Sulsel di HUT ke-65 Takalar

11 Februari 2025 - 15:47 WITA

Trending di News