Menu

Mode Gelap
Ada Apa? Maskapai Dunia Tiba-Tiba Tutup Penerbangan ke China Presiden Jokowi Hadiri Apel Kesiapan Pengamanan Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden 2024 Anugerahi Presiden Jokowi Loka Praja Samrakshana, Kapolri: Bentuk Penghormatan Institusi Speedboat rombongan Cagub Maluku Utara meledak, Lima orang Dikabarkan Meninggal Di CEO Forum 2024, Dirut PLN Ajak Selaraskan Langkah Wujudkan Mimpi Indonesia

Internasional · 9 Agu 2023 08:32 WITA

Hadir di Acara PPI Berlin, Ini Pesan Pejabat KBRI Berlin kepada Peserta


 Hadir di Acara PPI Berlin, Ini Pesan Pejabat KBRI Berlin kepada Peserta Perbesar

MM,Berlin – Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Berlin pada Sabtu (05/08) sore menyelenggarakan Acara Temu PPI Wilayah KBRI Berlin. Diselenggarakan di KBRI Berlin pada pukul 15.00 – 18.00 CET, acara dihadiri oleh 52 peserta dari pengurus PPI Berlin, Thūringen, Halle, Leipzig, Greifeswald, Brandenburg, Anhalt, Dresden dan Rostock. Hadir mengisi materi dalam acara tersebut yaitu Atase Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Andi Marwan, Atase Pertahanan Kol. Inf. Budi Wibowo, Atase Kepolisian Kombes Pol. Shinto Silitonga dan Koordinator Fungsi Protokol dan Konsuler Satriyo Pringgodhani.

Mengawali materi, Dani, panggilan akrab Satriyo Pringgodhani mengingatkan pentingnya mahasiswa baru untuk mengisi aplikasi Lapor Diri sehingga keberadaannya di Jerman dapat terus diikuti oleh kantor perwakilan Indonesia. “Dengan lapor diri, kami di KBRI akan dapat membangun komunikasi dengan mahasiswa Indonesia di Jerman untuk membantu dan melayani dalam proses adaptasi juga selama mahasiswa mengikuti studi,“ kata Dani. Selama ini, dijelaskan oleh Dani bahwa ada beberapa permasalahan yang dihadapi oleh tidak hanya mahasiswa juga warga Indonesia di Jerman lainnya.

Paralel dengan penyampaian Dani, Atase Kepolisian Kombes Pol. Shinto Silitonga membeberkan beberapa permasalahan hukum yang terjadi dalam semester pertama tahun 2023, mulai dari kasus kejahatan siber tiket hunter yang menjual tiket pesawat sangat murah namun ternyata tiket tiket tidak dapat di-issued, berdampak pada 530 korban yang dominan WNI di hampir seluruh Jerman dan akibatkan kerugian Rp10,5 miliar, pidana penyebaran konten pornoaksi anak di Aachen, pembuatan konten porno public figure remaja gunakan aplikasi dan disebarkan di media sosial, kasus bunuh diri mahasiswa dan au pair di selatan Jerman serta pergerakan kelompok intoleran yang menyasar ke mahasiswa baru untuk direkrut dengan cara yang sistematis dan halus. “PPI bisa menjadi wadah untuk mahasiswa baru bisa berkomunikasi, berkonsultasi dan bersama mencari solusi agar permasalahan di atas tidak terjadi pada generasi muda kita yang saat awal datang tentu saja masih berupaya keras menghadapi shock culture,“ jelas Shinto.

Prof. Andi Marwan mengapresiasi pelaksanaan Acara Temu PPI yang digelar oleh pengurus PPI Berlin. “Tugas berat bagi pengurus PPI untuk dapat menarik minat mahasiswa dan peserta ausbildung sehingga bersedia ikut ambil bagian dalam keanggotaan dan kegiatan di PPI,“ kata Prof. Andi Marwan. Dalam perspektif KBRI, menurut Prof. Andi Marwan, tentu saja para mahasiswa dan peserta ausbildung yang mengikuti program studi di Jerman dinilai menjadi aset sekaligus investasi SDM Indonesia yang dapat diberdayakan untuk melanjutkan pembangunan di Indonesia pada waktu yang akan datang, sehingga penting untuk terus dikawal agar tidak jatuh dalam masalah dan menyelesaikan studinya.

Pada bagian akhir, Kol. Inf. Budi Wibowo menyampaikan bahwa salah satu bentuk bela negara mahasiswa dapat diaktualisasikan dengan prestasi di tempat pendidikan masing-masing, menyelesaikan studinya dengan waktu yang cepat dan hasil yang membanggakan. “Bela negara tidak dimaknai hanya dengan siap sedia menghadapi musuh negara, namun dapat diimplementasikan di bidang masing-masing, seperti berprestasi dalam pendidikannya, ini yang harus menjadi motivasi,“ tegas Budi.

Pada kesempatan yang sama, pejabat KBRI juga menyambut baik terbentuknya kepengurusan baru PPI di Dresden dan Rostock. Pembentukan PPI baru tersebut ditandai dengan penandatanganan berita acara dan perkenalan pengurus baru kepada audiens. Acara ditutup dengan foto bersama dan pembagian Koja Baduy dari Atase Kepolisian, produk budaya berupa tas yang dibuat dari akar kayu oleh Suku Baduy di Banten. “Mari perkenalkan budaya lokal di Banten ke komunitas internasional di tempat studi masing-masing, sehingga semakin banyak orang mengenal budaya Indonesia,“ harap Shinto Silitonga, (Redaksi/**).

Artikel ini telah dibaca 31 kali

badge-check

Tim Kreatif

Baca Lainnya

Meski Kuasai Laga, Hasil China vs Indonesia:  1-2

16 Oktober 2024 - 00:51 WITA

G20 Interfaith Forum di Brazil, Kemenag Ungkap Peran Pemerintah dan Agama untuk Capai SDGs

29 Agustus 2024 - 00:15 WITA

KNO 02 Delay Lebih Lima Jam, Kemenag Minta Garuda Profesional

25 Juni 2024 - 07:31 WITA

Tahun Depan, Indonesia Dapat 221 Ribu Kuota Haji

20 Juni 2024 - 06:11 WITA

12 Kloter Tutup Rangkaian Keberangkatan Jemaah Haji Indonesia dari Madinah ke Makkah

1 Juni 2024 - 21:04 WITA

UNJ dan University of Canberra Jajaki Kerjasama program double degree Magister Pendidikan Bahasa

22 Februari 2024 - 16:20 WITA

Trending di Internasional