MAKASSAR– Dalam rangka membangun komitmen bersama, BRI Regional Makassar dan Perumda Pasar Karya melakukan penandatangan kerja sama mendukung akselerasi pemberdayaan pembayaran digital QRIS di pasar Pabaeng-baeng. Kamis (20/10).
Penandatangan ini cukup unik dan untuk yang pertama kali dilakukan karena diselenggarakan diatas jembatan kayu penghubung antara Pasar Pabaeng-baeng Barat dan Timur. Dan disaksikan oleh seluruh pengunjung pasar serta para pedagang di sekitaran Inspeksi kanal jln Sultan Alauddin, Makassar tersebut.
Regional CEO BRI Makassar, Rahman Arif mengatakan, penggunaan pembayaran digital tersebut bakal membantu banyak para UMKM di pasar tradisional.Dari 18 pasar dan tujuh pasar darurat yang akan dibantu pemberdayaannya.
“UMKM harus berinovasi agar berkontribusi positif untuk perekonomian kita. Nah, ini ada 18 pasar induk dan tujuh pasar darurat yang akan kita berdayakan biar lebih Pede dalam Perubahan,” ucapnya.
Sebagaimana dijelaskan, sudah ada 5.400 pedagang yang mendaftar dan menggunakan QRIS. Untuk wilayah Pasar Pabaeng-baeng saja sudah ada 350 pengguna.
“Kami memang akan menjadikan model di Makassar ini sebagai percontohan di daerah lainnya. Seperti kita ketahui, di Pabaeng-baeng saja sudah ada 350 pengguna berkat bantuan Direktur Utama PD Pasar, ini pertama kali di Indonesia, kami meminta beliau untuk dijadikan agen BRILink. Dengan begini kita sama-sama butuh, sehingga meningkatkan penggunaan QRIS,” jelasnya.
Sementara Direktur Utama Perumda Pasar Karya, Ichsan Abduh Husein menyampaikan rasa terima kasihnya kepada pihak BRI Regional Makassar atas dukungan yang diberikan dalam meningkatkan sistem pengelolaan berbasis digital di Pasar Pabaeng-baeng.
“Inilah yang kita harapkan, dan inilah juga harapan dari pak Wali Kota dan Wakil Wali Kota kita, bagaimana agar bisa kembangkan pasar lokal agar tidak kalah dengan pasar online maupun pasar modern,” terangnya.
Pada kesempatan itu, Iccang sapaan akrab Ichsan Abduh Hussein mengatakan pihaknya juga telah melakukan studi banding di Perumda Pasar Jaya DKI Jakarta, dimana dalam studi banding tersebut salah satu hasilnya memang diperlukan peningkatan sistem pengelolaan dan sistem transaksi digital.
Ichsan membeberkan, pihaknya berusaha agar masyarakat mau kembali berbelanja di pasar tradisional. Sebab, banyak orang yang menggantung hidupnya di pasar.
“Kami akan terus berinovasi agar transaksi ekonomi terus meningkat, utamanya setelah masa pandemi.
Mulai sekarang harus reborn,” bebernya.
Selain itu, pihaknya juga akan memberikan bimbingan dan bantuan kepada para pedagang utamnya yang belum paham terkait manfaat dan penggunaan QRIS.
“Mungkin sekarang belum tahu apa manfaat dan kegunaannya, ini faktor kebiasaan saja, ini pola pikir akan kita mau ubah supaya mereka tidak kalah dengan transaksi online. Ini adalah tantangan,” pungkasnya.
Turut hadir dalam giat penandatanganan kerja sama tersebut, GM. Hervi Novelsya, Branch Manager BRI Makassar Somba Opu dan Direktur / Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Selatan, Rudy Bambang Wijanarko serta jajaran Direksi Perumda Pasar, Dewan Pengawas serta Para Kepala Pasar.
(Red/**)