MM, MAKASSAR — Penjabat Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, akan mengeluarkan Surat Edaran kepada Bupati dan Wali Kota, serta DPRD Kabupaten Kota, yang wilayahnya terdapat laut, agar menganggarkan program kegiatan pengembangan rumpon secara massal di APBD Tahun 2024, baik rumpon laut dalam, maupun rumpon laut dangkal.
“Rumpon atau rumah ikan akan menumbuhkan plankton secara alamiah. Jika ada plankton yang banyak, maka akan berkembang ikan-ikan kecil. Jika ikan-ikan kecil banyak, maka otomatis ikan-ikan besar akan datang dalam jumlah banyak,” kata Bahtiar, Sabtu, 30 September 2023.
Menurut Bahtiar, apabila di seluruh wilayah kepulauan Sulsel bisa dibuat rumpon hingga ratusan ribu unit, maka rumpon-rumpon akan menjadi “seatbealt” mengelilingi pulau di Sulsel. Mulai dari pantai timur Sulsel di Teluk Bone dan pantai barat Sulsel di Selat Makasar, dipastikan berbagai jenis ikan laut akan melimpah.
“Jika ini dilakukan, masyarakat Sulsel akan dengan mudah mendapatkan ikan jika memancing ke laut. Laut adalah milik bersama sehingga seluruh masyarakat secara adil mendapat kesempatan sama untuk meningkatkan kesejahteraan dan menikmati hasil lautnya,” ujarnya.
Pj Gubernur Bahtiar menginstruksikan agar Dinas Perikanan kabupaten kota se-Sulsel fokus pada satu program bersama, yakni pembangunan rumpon.
“Yakin, Sulsel akan kalahkan Thailand dan negara-negara penghasil ikan lainnya,” imbuhnya.
Ia juga meminta agar Dinas Kelautan dan Perikanan Sulsel segera menyusun proposal kepada Menteri KKP untuk meminta dukungan pengembangan rumpon secara massal pada tahun 2024 mendatang.
Sebagai gambaran, harga rumpon laut dalam 100 meter mencapai Rp35 jutaan. Sedangkan harga rumpon laut dangkal Rp10 jutaan.
Dana CSR serta KUR, lanjut Bahtiar, juga bisa digerakkan untuk pembangunan rumpon secara massal ini. Ia menargetkan untuk tahun 2024, minimal sudah terpasang 100 ribu unit rumpon. (**)