Menu

Mode Gelap
Heboh Aliran Klaim 11 Rukun Islam di Sulsel, Ini Tanggapan Kemenag Presiden Prabowo Akan Membentuk Koperasi Desa Merah Putih Kapolda Sulsel Ikuti Ground Breaking Serentak Pembangunan Perumahan Subsidi Polri Pemerintah Tetapkan 1 Ramadan 1446 H Jatuh pada 1 Maret 2025 Presiden Prabowo Lantik 961 Kepala Daerah

Nasional · 21 Okt 2024 03:31 WITA

Peluncuran Buku Kenangan Sri Suparni ” Memahat Jejak, Merawat Asa”


 Peluncuran Buku Kenangan Sri Suparni ” Memahat Jejak, Merawat Asa” Perbesar

JAKARTA, MM | “Segala sesuatu tidak ada yang sia-sia jika dilakukan dengan hati yang ikhlas. Setiap waktu adalah kesempatan untuk berbuat baik. Karena setiap kebaikan yang ditanam, cepat atau lambat akan berbuah indah. Mungkin bukan hari ini tapi kebaikan itu akan kembali pada saat yang tepat, entah dalam bentuk cinta, kesehatan bahkan kebahagiaan,” kata Sri Suparni Bahlil saat peluncuran buku kenangan yang ditulisnya berjudul “Memahat Jejak, Merawat Asa” di Hotel Grand Kemang, Jakarta Selatan, Jumat 18 Oktober 2024.

Hadir dalalam acara yang digelar sederhana tersebut Ibu mertua Sri Suparni, Hj.Wa Nurjani, undangan dari ibu-ibu menteri kabinet indonesia maju yang tergabung dalam organisasi OASE yakni ibu Ida Pratikno, Ibu Hani Pramono, Ibu Liza Thohir, Ibu Endang Budi Karya, Ibu Loemongga Kartasasmita, Ibu Nanny Hadi Tjahjanto, Ibu Ayu Reni Rosan,Ibu Christina Suahasil, Ibu Sinta Pahala, dan ibu Vero Yudo Margono.

Selain itu hadir juga ibu-ibu dari pengurus DWP Kementerian Investasi/BKPM, DWP Kementerian ESDM, Yayasan Hanida, HIPMI Ladies, Womenpreneur, pengurus IPEMI pusat dan daerah seperti IPEMI Papua dan lainnya.

Acara peluncuran buku kenangan Sri Suparni ini ditandai dengan penyerahan buku secara simbolis kepada para tamu undangan dan kemudian dilanjutkan dengan talkshow membedah isi buku yang menghadirkan Ady Suriadi sebagai chief edtor.

“Saya mengenal Ibu Sri orangnya pekerja keras dan terbilang aktif. Dalam berbagai kegiatan dia memperlihatkan komitmen dan tanggung jawab yang tinggi terhadap pelaksanaan tugasnya,” ujar Liza Thohir.

Kemudian ditambahkan oleh ibu Endang Budi Karya “Secara pribadi saya menilai ibu Sri itu orangnya smart dan cekatan. Bahkan dalam beberapa kegiatan, saya melihat dia bekerja cepat, sat-set. Dan kalau ada beliau jadi ramai suasananya,” ujarnya disambut aplaus meriah dari tamu undangan.

Hal senada juga diungkapkan oleh istri PJ Gubernur Papua Pegunungan, Ibu Herwin Meiliantina Wanggai yang berkesempatan hadir. Sambil menunjukkan sesuatu yang tergantung dibelakang kepalanya, “saya sengaja mengenakan ini yang namanya noken agar dikenal orang sebagai warisan budaya Papua. Saya belajar dari ibu Sri yang dimana-mana selalu memperkenalkan pakaian dan ikon Papua.”

Sementara Bahlil Lahadalia, suami Sri Suparni, yang datang dipertengahan acara ikut didaulat oleh MC memberikan testimoni. “Terus terang baru tadi pagi saya baca buku ini. Yah bagus. Saya mengapresiasi upaya penulisnya. Selamat ya,” ujar Bahlil singkat.

Perempuan Jawa yang kuliah dan meniti karir di Papua ini berbagi pengalaman pribadinya sebagai sosok aktivis perempuan, wirausahawati, istri dari seorang menteri di Kabinet Indonesia Maju yang yang dipetik dari situasi sulit.

Ia ingin agar tiap perempuan tak banyak mengeluh, gampang menyerah atau berpasrah diri, meski berada atau ditugaskan di tempat yang tak diinginkan. Buku yang dieditori oleh Ady Suriadi dan Rusman Madjulekka itu juga membahas kisah hidup seorang Sri Suparni yang berawal dari desa ditepi sungai Bengawan Solo, di pelosok kabupatan Sragen, Jawa Tengah.

“Poin pesannya dimanapun kita berada di tempat yang menurut kita tidak enak, jauh misalnya di Papua, atau secara ekonomi tidak menguntungkan bagi kita, jangan kecewa dulu. Karena tidak ada proses yang sia-sia,” lanjutnya.

Sri menambahkan, jika buku ini ditulis bukan bermaksud memamerkan kehidupan pribadinya dan menunjukkan jika dirinya yang terbaik. Melalui buku ini, istri Bahlil Lahadalia ingin agar kaum perempuan menjadi pribadi yang tangguh dan bisa mengambil hikmah dari setiap iktiar dan langkah yang dijalaninya.

Dalam buku ini, turut membahas pengalaman organisasi, aksi-aksi sosial kemanusisaan, dan pemberdayaan UMKM. Buku ini ditujukan terutama untuk adik-adik perempuan dan generasi milenial yang baru meniti karir.

Berbagai kolaborasi ini membuktikan ketika hati dan pikiran bersatu, segala tantangan dapat diatasi. Kerja sama ini tidak hanya menghasilkan karya, tetapi juga memberi makna di setiap jejak yang kita tempuh.

Ia berharap, sekelumit kisahnya yang dibukukan itu dapat menjadi pembelajaran hidup dan inspirasi bagi generasi muda mendatang. Terlebih untuk siapa saja yang memutuskan untuk menjadi pelaku UMKM yang bisa naik kelas.

“Ini bisa diambil ke seluruh aspek hidup, tetapi memang target utamanya adik-adik saya, kaum perempuan yang selama ini belum diberdayakan dan dioptimalkan potensi mereka,” ungkapnya. ***

Artikel ini telah dibaca 9 kali

badge-check

Tim Kreatif

Baca Lainnya

Saudi Apresiasi Indonesia Kelola Haji secara Profesional dan Humanis

18 Januari 2025 - 14:21 WITA

BPIH 2025 Turun, Kepala Badan Penyelenggara Haji Apresiasi Menag dan DPR

9 Januari 2025 - 11:25 WITA

Tinjau SPKLU Bandung, Dirut PLN Pastikan Seluruh Infratruktur EV Siap Layani Masyarakat 24 Jam

27 Desember 2024 - 09:34 WITA

Wamen BUMN Cek Langsung Kesiapan SPKLU PLN Layani Kebutuhan Nataru

25 Desember 2024 - 11:00 WITA

ASF Mewabah di 32 Provinsi RI, Pakar epidemiologi bilang Kemungkinan Penularan Lewat Makan Babi

19 Desember 2024 - 07:39 WITA

Kapolri: Personel Gabungan Polri-TNI Amankan 61 Ribu Lokasi Ibadah dan Rekreasi Saat Natal-Tahun Baru

16 Desember 2024 - 16:21 WITA

Trending di Nasional