MAROS, MM | Upaya peningkatan Sumber Daya Manusia terus dilaksanakan oleh Basarnas untuk menunjang keterampilan Potensi Sar dalam pelaksanaan operasi pencarian dan pertolongan. Oleh karena itu, dilaksanakan Pelatihan Potensi Sar Teknik Pertolongan di Gunung hutan atau lebih dikenal dengan Jungle Rescue. 50 orang Peserta pelatihan kali ini berasal dari berbagai instansi dan organisasi berpotensi sar yang berada di daerah Makassar dan sekitarnya.
Pelatihan Jungle Rescue ini dibuka pagi tadi (selasa/29 okt) oleh Bpk Drs. H. Moch Hernanto, MM selaku Kepala Biro Kepegawaian dan ortala Basarnas, bertempat di Gedung H. As Hanandjoeddin Batalyon Komando 466 Kopasgat Lanud Hasanuddin.
Dalam sambutannya, Bpk Hernanto menyampaikan bahwa pelatihan ini bertujuan meningkatkan keterampilan petugas pencari dan penolong dalam memahami dan menangani kondisi darurat pada setiap kegiatan operasi sar di gunung hutan.
“Kegiatan MFR ini bertujuan agar petugas pencari dan penolong dapat melakukan teknik pertolongan sekaligus memberikan penanganan medis dasar saat melaksanakan evakuasi terhadap korban di gunung hutan sebagai respons cepat atas terjadinya bahaya yang menimpa masyarakat”, ungkapnya.
Semua peserta akan menerima materi terkait Teknik Pertolongan di gunung hutan sesuai dengan kurikulum dan silabus Pendidikan dan Pelatihan Teknis Basarnas.
Kegiatan ini akan berlangsung selama 7 hari, dimulai sejak 29 oktober sampai dengan 4 november 2024. Materi kelas akan diberikan di Gedung H. As Hanandjoeddin Batalyon Komando 466 Kopasgat dan untuk aplikasi lapangannya dilakukan di hutan pinus tala-tala Kecamatan Tompobulu Kabupaten Maros, (**).