Menu

Mode Gelap
Heboh Aliran Klaim 11 Rukun Islam di Sulsel, Ini Tanggapan Kemenag Presiden Prabowo Akan Membentuk Koperasi Desa Merah Putih Kapolda Sulsel Ikuti Ground Breaking Serentak Pembangunan Perumahan Subsidi Polri Pemerintah Tetapkan 1 Ramadan 1446 H Jatuh pada 1 Maret 2025 Presiden Prabowo Lantik 961 Kepala Daerah

News · 11 Feb 2025 16:19 WITA

Dari Dapur Gizi ke Sekolah: Perjalanan Makan Bergizi Gratis untuk Anak-Anak Sorong


 Dari Dapur Gizi ke Sekolah: Perjalanan Makan Bergizi Gratis untuk Anak-Anak Sorong Perbesar

SORONG, MM | Suasana ceria terpancar dari wajah-wajah para siswa di sejumlah sekolah di Kota Sorong, Provinsi Papua Barat Daya, saat ompreng berisi makanan bergizi tiba. Program makan bergizi gratis (MBG) yang tengah berjalan di kota ini disambut dengan antusiasme tinggi, baik oleh siswa, guru, maupun para orang tua.

Di salah satu sudut dapur gizi Kota Sorong, puluhan petugas sibuk menyiapkan makanan sehat untuk ribuan anak sekolah. Kepala Dapur Gizi Kota Sorong, Indri Syifa, menjelaskan bahwa proses persiapan makanan dilakukan dengan baik dan antusiasme anak-anak sangat tinggi setiap kali makanan tiba di sekolah.

“Apalagi pas pengantaran, anak-anak itu mereka senang sekali untuk mengambil makanan cepat-cepat, jadi antusias dari anak-anak sendiri, dari menu-menunya setiap hari kita berbeda-beda, kita bikinnya itu siklusnya 1 bulan, jadi setiap hari berganti,” ujarnya.

Di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 37, program makan bergizi ini membawa perubahan signifikan. Menurut Martha Oktovina Bemey, Kepala SDN 37 mengungkapkan bahwa sebelumnya banyak anak yang datang ke sekolah dalam keadaan perut kosong. Hal tersebut tentu saja membuat mereka kesulitan untuk berkonsentrasi saat belajar.

“Ibu dia tadi pagi tidak sarapan jadi dia lemas. Apalagi yang di kelas mau terima pelajaran matematika pelajaran yang sulit-sulit, anak tidak konsentrasi sehingga dengan ada makan bergizi ini saya pantau ke kelas-kelas anak yang tadi jarang masuk, sekarang masuk banyak, mereka masuk untuk menerima pelajaran dan mereka senang sekali,” katanya.

Senada dengan Martha, Kepala Sekolah SDN 12 Johana Ruhulessyn menilai program ini memberikan manfaat besar bagi anak-anak didiknya. “Pada saat makan mereka amat sangat senang karena kadang-kala mereka datang juga ada yang uang jajan, ada yang sarapan, ada yang tidak, namun dengan adanya makan gratis mereka lebih tambah semangat, untuk yang malas rajin datang ke sekolah,” ungkapnya.

Petugas dapur, Septina Keilem, turut merasakan dampaknya dalam kehidupan sehari-hari. Ia menuturkan bagaimana anaknya sendiri kini lebih memilih makan di sekolah daripada membawa bekal atau uang jajan.

“Biasanya kalau dia makan dari rumah sebelum ada makan gratis biasanya dia makan di rumah dia bawa uang jajan, tapi semenjak ada ini dia tidak pernah bawa uang jajan lagi. Dia bilang: Mak, tidak usah bawa uang jajan, yang penting air minum,” katanya sambil tersenyum.

Meski program ini mendapatkan sambutan baik, ada tantangan dalam memperkenalkan makanan sehat kepada anak-anak. Beberapa menu baru masih terasa asing bagi sebagian siswa. “Ada beberapa menu yang baru pertama di lidah mereka, mereka rasa kurang pas, tapi kita selalu menganjurkan dicoba saja, makan sayuran wortel itu bergizi,” tutur Martha Oktovina Bemey.

Namun, ada juga menu yang langsung mendapat tempat di hati anak-anak. “Sayur kangkung ya dilahap habis karena itu hampir makanan keseharian masyarakat kami yang orang Papua dan saya pikir semua orang suka sayur Kangkung,” tambahnya.

Sementara itu, guru SDN 39, Adomintje Yohana Sanggek, mengungkapkan bahwa program ini tidak hanya mengatasi rasa lapar tetapi juga mendukung pertumbuhan anak-anak. “Kita ke depannya maunya seperti ini, berprestasi anak-anak karena ini kan makanan sehat bergizi, pertumbuhan perkembangan tubuhnya bagus, berat badannya seimbang,” katanya.

Tidak hanya para guru, orang tua siswa juga merasakan manfaat program MBG tersebut. Juned Florens Waromi, salah satu orang tua murid, mengungkapkan bahwa program makan bergizi membuat anaknya lebih fokus belajar. “Biasanya kalau anak-anak jajan, harus lari keluar dari sekolah, belanja jauh-jauh, begitu ada penambahan gizi di sekolah mereka su tidak pulang-pulang ke rumah lagi,” ujarnya.

Di akhir sesi makan siang, suara riuh rendah anak-anak bergema di kelas-kelas. Sebelum kembali belajar, mereka serempak mengucapkan terima kasih dengan penuh semangat, “Terima kasih makanannya!”

Sebuah bukti bahwa program MBG tidak hanya memberikan nutrisi bagi tubuh, tetapi juga membangun semangat dan kebahagiaan bagi generasi penerus bangsa, (**) .

Artikel ini telah dibaca 7 kali

badge-check

Tim Kreatif

Baca Lainnya

Di Depok, Marwan Aras Center (MAC), Berbagi Keceriaan di Bulan Suci Ramadhan

20 Maret 2025 - 20:14 WITA

Marwan Aras Center (MAC) Sasar Yatim dan Dhuafa, Tebar Ratusan Karung Sembako di Jakarta

20 Maret 2025 - 16:23 WITA

Momentum Ramadan, PLN UID Sulselrabar Berbagi Kebahagiaan dengan Yatim Dhuafa dan Purnabakti

18 Maret 2025 - 23:11 WITA

Animo Pemudik EV Diprediksi Meningkat saat Idulfitri 1446 H, PLN UID Sulselrabar Siapkan 62 Unit SPKLU

16 Maret 2025 - 14:28 WITA

Melalui Program Terang Berkah Ramadan, PLN UID Sulselrabar Salurkan 1.000 Paket Sembako Murah

14 Maret 2025 - 18:01 WITA

Kunjungi SPKLU di Banten, Menteri ESDM Apresiasi Kesiapan PLN Sambut Mudik Lebaran 2025

14 Maret 2025 - 17:55 WITA

Trending di News