Menu

Mode Gelap
Presiden Prabowo Panggil Jaksa Agung dan Jajaran Jaksa Agung Muda Ada Himbauan bagi ASN, Pakaian Seragam Khaki untuk Senin tak Lagi Dipakai Presiden Tegaskan Komitmen Pemerintahan Bersih dan Berpihak pada Rakyat Update kasus uang palsu: Polisi sita 98 jenis barang bukti  Breaking News: Kakanwil Kemenag Sulsel Wafat saat Bertugas

News · 8 Nov 2023 17:48 WITA

Pemprov Sulsel Bakal Bantu Sumur Bor untuk Petani Enrekang


 Pemprov Sulsel Bakal Bantu Sumur Bor untuk Petani Enrekang Perbesar

ENREKANG, MM —  Fenomena El Nino yang mengakibatkan kemarau berkepanjangan, turut memengaruhi produksi bawang merah di Enrekang. Meski demikian, Penjabat Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin bersama para petani, masih bisa melakukan panen raya bawang merah di Desa Pekalobean, Kecamatan Anggeraja, Kabupaten Enrekang.

Diketahui, Kecamatan Anggeraja memang dikenal sebagai penghasil bawang merah. Saat ini, harga komoditi ini tidak menentu.

“Kawasan Anggeraja ini adalah penghasil bawang merah. Dan bawang merah ini merupakan salah satu komoditi unggulan kita di Sulsel,” kata Bahtiar, di sela panen raya bawang merah, Selasa, 7 November 2023.

Ia mengatakan, kehadirannya saat dilakukan panen bawang, untuk memberikan motivasi kepada para petani di Kabupaten Enrekang. Apalagi, dengan kondisi El Nino, produksi bawang merah agak berkurang.

“Saya diskusi tadi dengan petani, per kg yang ditanam dia harus mengeluarkan biaya Rp13.000. Jadi kalau kecil bawangnya, maka kecil pendapatannya. Salah satu cara untuk mendapatkan keuntungan, airnya harus tercukupi,” ujarnya.

Apalagi, saat ini harga bawang merah mencapai Rp17.000 per kg nya. Masih ada selisih, meskipun kecil.

“Khusus untuk di sini masyarakat membutuhkan sumur bor, ini memang hanya bagian yang harus kami diskusikan dengan teman-teman di provinsi,” katanya.

Menurut dia, Enrekang hanya dapat tiga, dari 65 sumur bor yang dikerjasamakan dengan TNI. Ini tentu tidak cukup. Sementara, kebutuhan banyak sekali.

“Semoga di tahun 2024, kita bisa adakan (sumur bor) di kawasan ini,” ujarnya.

Ia mengungkapkan, lahan pertanian di Kabupaten Enrekang saat ini 15 ribu hektare. Ada 500 hektare diantaranya yang bisa digunakan untuk budidaya pisang cavendish.

“Ini sedang kami diskusikan dengan Pak Bupati dan Kadis Pertanian. Supaya tidak pakai lama dan masyarakat ada komoditi alternatif. Cabai tetap lanjut, tomat, sayur-sayuran, dan komoditi andalan bawang merah tetap dilanjutkan. Khusus pisang cavendish, kita pastikan semua mulai dari harga, baik pembeli lokal maupun mancanegara,” jelasnya.

Sementara itu, Kelompok Mitra Champion Bawang Merah, Desa Pekalobean, Kecamatan Anggeraja, Kasmidi, menjelaskan, saat ini para petani masih bergantung dengan air dari sungai yang ditarik mengunakan mesin. Sementara, kebutuhan air untuk bawang merah sangat banyak. Untuk saat ini para petani hanya bisa memenuhi air tiga hari sekali siram. Padahal, biasanya setiap hari.

“Kalau cuaca mendukung dengan bibit 500 kg bisa menghasilkan sampai 7 ton. Kalau kondisi sekarang karena El Nino hasilnya kurang. Dari 500 kg paling nanti hasilnya 4 ton saja,” ungkap Kasmidi. (**)

Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Tim Kreatif

Baca Lainnya

Forkopimda Gowa Sambut Kunjungan Kerja Menteri Kebudayaan RI

16 Januari 2025 - 08:36 WITA

Kolaborasi IKA 588 dengan MAC, Program ‘Sejuta Alquran ‘ Terus Berjalan

16 Januari 2025 - 08:24 WITA

Tersedia 257 Ribu Ton di Gudang Bulog, Pj Gubernur Prof Fadjry Djufry Pastikan Stok Beras Sulsel Aman

16 Januari 2025 - 05:48 WITA

Presiden Prabowo Apresiasi Program Muslimat NU

16 Januari 2025 - 05:40 WITA

Sukseskan Program Ketahanan Pangan, Listrik PLN Hadir Memberikan Keuntungan Bagi Petani di Sulsel

15 Januari 2025 - 19:30 WITA

Presiden Prabowo Panggil Jaksa Agung dan Jajaran Jaksa Agung Muda

14 Januari 2025 - 16:13 WITA

Trending di News