MM, Jakarta| Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan (Kemendag) Didi Sumedi buka suara soal isu boikot produk yang terafiliasi dengan Israel.
Menurutnya, aksi tersebut tidak berpengaruh pada kondisi ekspor dan impor Indonesia. “Enggak, enggak ada pengaruh. Biasa aja. Itu hanya isu yang sebetulnya di dunia bisnis tidak bisa dipisahkan,” ujar Didi ketika ditemui usai acara media briefing di Auditorium Utama Kemendag, Jakarta, Selasa, 19 Desember 2023, kemarin.
Sementara itu, dia menyebut, nilai total perdagangan Indonesia, baik ekspor maupun impor, memang sedang mengalami penurunan. “Itu kan memang turun sekarang juga. Tapi itu sih natural, saya ingatkan lagi ya, nilai, bukan volume,” tuturnya.
Kemendag mencatat nilai total perdagangan indonesia pada periode Januari hingga Oktober 2023 mencapai US$ 397,6 miliar. Angka ini turun dari tahun 2022 yang mencapai US$ 529,3 miliar.
Sementara secara volume produk ekspor Indonesia meningkat 7,02 persen. “Artinya, ekspor kita sebetulnya tetap naik. Cuma memang harga komoditas dan harga beberapa produk turun. Ini yg menyebabkan penurunan dari sisi nilai, tapi dari volume ekspor itu meningkat, cukup lumayan,” tuturnya, Dilansir Tempo.co
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau akrab disapa Zulhas menyebut pemerintah tak boikot barang pro Israel. Hal tersebut dikatakan Zulhas saat rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI di Gedung DPR, Jakarta Selatan, Senin, 27 November 2023 lalu.
Zulhas berpendapat masyarakat boleh saja melakukan aksi boikot produk yang diduga terafiliasi dengan Israel. Zulhas berujar pemerintah tidak akan melarang tindakan masyarakat tersebut.
“Soal daftar-daftar produk-produk yang diboikot, pemerintah tidak memboikot produk mana pun. Saya kira jelas, terang, tidak abu-abu. Kami tak larang produk mana pun, selama sesuai ketentuan yang ada, silakan saja”, kata Zulhas, (Red/**FT:INT).