Menu

Mode Gelap
Cek Kesiapan Pilkada Serentak, Prof Zudan PJ Gub Dan Kapolda Sulsel Tinjau 5 Kab Kota Kapolri Tegaskan Kesiapan Jelang Pilkada Serentak 2024 Polri: Pendaftar Rekrutmen Bakomsus Pangan Hingga Hari Kedua 2.953 Orang Ada Apa? Maskapai Dunia Tiba-Tiba Tutup Penerbangan ke China Presiden Jokowi Hadiri Apel Kesiapan Pengamanan Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden 2024

News · 15 Mei 2024 07:32 WITA

Progres Pembangunan RS OJK di CPI Makassar Sudah 78 Persen


 Progres Pembangunan RS OJK di CPI Makassar Sudah 78 Persen Perbesar

MAKASSAR, MM | Progres pembangunan Rumah Sakit Otak, Jantung, dan Kanker (OJK) yang terletak di kawasan Center Point of Indonesia (CPI) sudah mencapai 78 persen. Rencananya, rumah sakit ini akan diresmikan Presiden Jokowi pada Bulan Juli atau Agustus 2024 mendatang.

Hal tersebut terungkap saat Penjabat Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin bersama Direktur Fasilitas Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan, dr. Aswan Usman, M.Kes, melakukan peninjauan ke rumah sakit tersebut, Selasa, 14 Mei 2024. Selain sebagai pusat layanan kesehatan, rumah sakit ini juga dirancang untuk menjadi pusat pendidikan dan penelitian, sekaligus menjadi ikon wisata medis dengan fasilitas kelas dunia.

Bahtiar mengatakan, rumah sakit yang sedang dibangun ini adalah hasil kerjasama antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel dan Kementerian Kesehatan, dengan lahan hibah dari Pemprov Sulsel.

“Ini merupakan salah satu ikon rumah sakit di Indonesia, bukan hanya Sulsel,” ujar Baharuddin.

Ia mengungkapkan, Rumah Sakit UPT Vertikal yang khusus menangani penyakit otak, jantung, dan kanker, hanya ada dua di Indonesia, salah satunya ada di Surabaya. Rumah sakit OJK yang dibangun di Makassar ini memiliki keunikan tidak hanya terletak pada spesialisasinya, tetapi juga pada integrasinya dengan ekosistem wisata, karena menawarkan pemandangan laut yang memukau.

“Kita memiliki kota sunset, dan rumah sakit ini dirancang dengan konsep kelas dunia,” tambah Baharuddin, sekaligus menekankan bahwa rumah sakit ini juga mendukung konsep pariwisata medis yang berkembang di negara maju.

Proyek ini mendapat pujian darinya. Karena mengukuhkan posisi Makassar sebagai hub pertumbuhan ekonomi di Kawasan Timur Indonesia, dengan fasilitas kesehatan bertaraf internasional.

“Ini patut menjadi kebanggaan dan terima kasih kepada Presiden Republik Indonesia melalui Menteri Kesehatan, menempatkan pembangunan rumah sakit ini di Sulawesi Selatan dan ini benar-benar semakin mengukuhkan posisi Makassar, ibu kota Sulawesi Selatan sebagai hub Kawasan Indonesia Timur,” terangnya.

Selain itu, rumah sakit ini akan dilengkapi dengan fasilitas dermaga dan helipad, menunjukkan komitmen terhadap aksesibilitas dan integrasi dengan kondisi masyarakat. “Ini rumah sakit keren banget,” ujar Baharuddin dengan semangat.

Bahtiar juga menyampaikan, rumah sakit ini akan menjadi yang terbaik dengan fasilitas yang dimilikinya. Diantaranya untuk kanker seperti, Cyclotron juga ada, memiliki peran penting dalam pengobatan penyakit kanker melalui produksi radioisotop yang digunakan dalam prosedur diagnostik dan terapi.

Penggunaan cyclotron dalam pengobatan kanker menandai kemajuan signifikan dalam teknologi medis nuklir, memberikan harapan baru bagi pasien kanker untuk mendapatkan diagnosis yang lebih akurat dan perawatan yang lebih baik.

Menurut Bahtiar, Pemprov punya tanggung jawab untuk memastikan bagaimana kawasan ini bisa berfungsi maksimal. Persoalan akses jalan menuju ke rumah sakit serta penambahan kapasitas parkir kendaraan akan diselesaikan.

“Lahan provinsi yang direncanakan jadi tempat parkir,” imbuhnya.

Sementara, dr. Aswan Usman menambahkan bahwa rumah sakit ini dibangun di atas lahan 6,2 hektar, dan pengerjaan telah dilakukan dalam 150 hari kerja. Rencananya, rumah sakit ini akan diresmikan oleh Presiden RI pada bulan Juli atau Agustus 2024.

Rumah Sakit UPT Vertikal Makassar diharapkan menjadi superhub layanan kesehatan spesialis di Indonesia, sekaligus pusat pelayanan paripurna, pendidikan, dan penelitian.

“Masyarakat kita wajib berbangga karena kita mendapatkan rumah sakit yang betul-betul pusat pelayanan,” tutur Usman.

Perawatan paliatif pasien kanker yang hanya ada di Rumah Sakit Hasan Sadikin juga akan hadir di sini. Proyek ini juga telah menyerap 1.100 tenaga kerja lokal untuk pembangunan rumah sakit, menunjukkan dampak positif terhadap masyarakat dan ekonomi lokal.

“Rumah sakit ini juga melayani BPJS,” pungkasnya. (**)

Artikel ini telah dibaca 6 kali

badge-check

Tim Kreatif

Baca Lainnya

Hadiri Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2024, Sekda Jufri Rahman Optimistis Ekonomi Sulsel Akan Lebih Baik

1 Desember 2024 - 19:00 WITA

7 Arahan Presiden Prabowo Dalam Puncak Acara HUT Ke-53 Korpri Dihadiri 50 Ribu ASN

1 Desember 2024 - 18:44 WITA

Hadiri Pelepasan Jenazah Raja Gowa XXXVIII, Jufri Rahman Ungkap Andi Kumala Idjo Sosok Penyabar dan Pemaaf

30 November 2024 - 10:44 WITA

HUT Korpri ke-53, Prof Zudan Sampaikan Lima Usulan Strategis ke Presiden Prabowo

30 November 2024 - 10:41 WITA

Akselerasi Pembangunan Listrik Desa Pakeng dan Rajang, PLN gandeng Dinas Lingkungan Hidup

29 November 2024 - 21:34 WITA

Sukseskan Pilkada Serentak 2024, PLN UID Sulselrabar Hadirkan Pasokan Listrik Andal

27 November 2024 - 23:22 WITA

Trending di News