Menu

Mode Gelap
Tiga Tersangka skincare berbahaya masuk Rutan, Jadwal sidang perdana menanti! Google buka suara soal Dollar AS ke Rupiah “anjlok” ternyata… Indonesia Desak Malaysia Serius Soal Kasus 5 WNI Ditembak Isra Mikraj Tingkat Kenegaraan 2025, Menag Tekankan Keseimbangan Sabar dan Syukur Saudi Apresiasi Indonesia Kelola Haji secara Profesional dan Humanis

News · 5 Jun 2024 09:33 WITA

Jelang Pilkada, Komisi II DPR RI Kunjungan Kerja ke Sulawesi Selatan 


 Jelang Pilkada, Komisi II DPR RI Kunjungan Kerja ke Sulawesi Selatan  Perbesar

JAKARTA, MM | Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan, Prof Zudan Arif Fakhrulloh, menerima Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi II DPR RI terkait persiapan dan kesiapan penyelenggaraan tahapan Pilkada Serentak tahun 2024 ke Provinsi Sulsel. Dialog bersama pemangku kebijakan dan stakeholder terkait dilaksanakan di Ruang Rapat Pimpinan Kantor Gubernur, Selasa, 4 Juni 2024.

” Terima kasih sudah berkenan melakukan kunjungan kerja di sini,” kata Prof Zudan.

Hadir Ketua Tim/Wakil Ketua Komisi II, Junimart Girsan dan anggota lainnya, Arif Wibowo, Komaruddin Watabun, Endro Suswantoro, Cornelis, Arsyadjuliandi Rachman, Ahmad Muzani, Aminurokhman, Ujang Iskandar, Qumi Husniyati, Aus Hidayat Nur dan Guspardi Gaus.

Komisi II telah mengajukan serangkaian pertanyaan tertulis kepada berbagai pihak terkait persiapan dan kesiapan pelaksanaan Pilkada serentak tahun 2024. Pertanyaan-pertanyaan ini mencakup rencana program, anggaran yang dibutuhkan oleh KPU dan Bawaslu Sulsel, serta dukungan yang diberikan oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) dalam penyelenggaraan Pilkada.

“Bagaimana persiapan dari para penyelenggara tentu bekerja sama dengan Pemprov Sulsel termasuk bersama para penegak hukum di sini. Supaya Pilkada serentak ini bisa berjalan seperti Pilpres dan Pileg kemarin yang aman dan nyaman. Itu yang harus dipertahankan,” kata Ketua Tim, Junimart Girsan.

Salah satu fokus utama yang ditanyakan adalah mengenai realisasi perekaman dan pencetakan KTP Elektronik yang dijalankan oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Komisi II juga menyoroti pentingnya pemutakhiran data pemilih dan pencocokan daftar pemilih yang akurat.

Juga menekankan pentingnya koordinasi yang efektif antara penyelenggara Pemilu dengan Pemprov Sulsel, khususnya dalam hal pendataan penduduk dan pemutakhiran data pemilih, untuk memastikan proses pemilihan yang lancar.

“Supaya antara para penyelanggara, KPU dan Bawaslu itu betul-betul bisa bersinergi,” harapnya.

Pertanyaan juga diajukan mengenai proses rekrutmen badan ad-hoc, serta pelaksanaan tahapan bagi calon gubernur dan wakil gubernur serta bupati/wali kota dan wakil bupati/wakil wali kota dari jalur perseorangan.

Demikian juga Komisi II meminta informasi terkait indeks kerawanan Pemilu di Sulsel dan strategi pencegahan yang akan diterapkan untuk meminimalisir potensi masalah.

“Zona merah itu hanya sebagai sinyal. Tetapi fakta kemarin untuk Pilpres dan Pileg itu cukup kondusif di sini,” ujarnya.

Sedangkan, Ketua KPU Sulsel, Hasbullah melaporkan terkait anggaran pelaksanaan Pilkada, dana hibah dari Pemprov Sulsel sebesar Rp387 miliar. Ini dialokasikan pada honorarium pemilihan, kemudian tahapan persiapan dan pelaksanaan, operasional dan administrasi perkantoran.

Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) ini terdapat dana sharing kepada kabupaten dan kota, 50 persen ke provinsi dan 50 persen ke kabupaten dan kota. Paling besar dana sharing ke Kabupaten Bone, Kota Makassar dan Kabupaten Gowa.

“Langkah koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Sulsel, untuk proses tahapan Pilkada telah dua kali difasilitasi oleh Pemprov dalam kegiatan rapat pemantapan pemilihan kepala daerah dengan mengundang Forkopimda se Sulsel dan kabupaten/kota,” paparnya.

Adapun jumlah pemilih potensial Pilkada Sulsel 6.697.954 pemilih.

“Sejauh bacaan kami secara kelembagaan baik untuk Bawaslu provinsi dan 24 kabupaten dan kota sejauh ini kami tidak menemukan kendala,” kata Anggota Bawaslu Sulsel, Koordinator Divisi Penyelesaian Sengketa Proses, Adnan Jamal.

Terkait dana hibah, Bawaslu sendiri mendapatkan Rp173,6 miliar.

Hal lainnya disampaikan, hingga 1 Juni lalu telah terbentuk Panwaslu Kecamatan untuk Pilkada. (**)

Artikel ini telah dibaca 6 kali

badge-check

Tim Kreatif

Baca Lainnya

PLN Gerak Cepat Amankan Pasokan Listrik Akibat Banjir di Beberapa Kabupaten/Kota di Sulawesi Selatan

12 Februari 2025 - 12:12 WITA

Cuaca ekstrem melanda sejumlah Wilayah di Sulsel

12 Februari 2025 - 07:50 WITA

Kapolda Sulsel Kunjungi Dua Bocah Korban Penganiayaan di RS Bhayangkara

11 Februari 2025 - 17:37 WITA

Dari Dapur Gizi ke Sekolah: Perjalanan Makan Bergizi Gratis untuk Anak-Anak Sorong

11 Februari 2025 - 16:19 WITA

Mubes dan Milad IKA SMP Negeri 7 Makassar, Prof Fadjry Djufry Harap Berkontribusi untuk Kemajuan Daerah

11 Februari 2025 - 15:55 WITA

Bantuan Hibah Rumah Ibadah Hingga Bufferstock Logistik Penanggulangan Bencana Jadi Kado Pemprov Sulsel di HUT ke-65 Takalar

11 Februari 2025 - 15:47 WITA

Trending di News